Welcome Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com Blinking Cute Box Cat

Jumat, 13 September 2013


A.Pengertian Morfologi
Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk.
Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.
Kata-kata seperti learn, learns, learned, dan learning menunjukkan sebuah hubungan dalam bentuk dan makna sejenis yang sistematis, karena pola-pola sejenis seperti kata-kata tersebut selalu ada dalam verb bahasa Inggris. Salah satu sub bidang dalam linguistics yang membahas pola-pola tersebut disebut morphology (Geert, 2005: 4). 

Dalam hal ini Geert (2005: 7) menjelaskan, “In present-day linguistics, the term ‘morphology’ refers to the study of the internal structure of words, and of the systematic form–meaning correspondences between words.” Lebih lanjut, menurut Geert morphology adalah kajian ilmu tentang susunan internal dari kata dan hubungan bentuk  dan makna dengan kata tersebut. 
Intinya adalah jika syntax membahas tentang bagaimana kata-kata disusun dalam sebuah kalimat, maka morphology membahas bentuk kata-kata tersebut.

2. Definisi Morfologi Menurut Beberapa Ahli
1.      Morfologi adalah ilmu bahasa tentang seluk-beluk bentuk kata (struktur kata)
Sumber: Zaenal Arifin dan Juaiyah “Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi”
2.      Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
Sumber: J. W. M. Verhaar “Asas-Asas Linguistik Umum”
3.      Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal.
Sumber: J. W M. Verhaar “Pengantar Linguistik”
4.      Menurut Ramlan (1978:2) Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata.
Menurut Nida (1974: 1) menyatakan bahwa morfologi adalah suatu kajian tentang morfem-morfem dan penyusunan morfem dalam rangka pembentukan kata.
Sumber: Syahwin Nikelas “Pengantar Linguistik Untuk Guru Bahasa”
5.      Menurut Crystal (1980: 232-233) morfologi adalah cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.
Menurut Bauer (1983: 33) morfologi membahas struktur internal bentuk kata.
Menurut Rusmaji (1993: 2) morfologi mencakup kata, bagian-bagiannya, dan prosesnya.
Menurut O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 89-90) morfologi adalah komponen kata bahasa generatif transformasional (TGT) yang membicarakan tentang struktur internal kata, khususnya kata kompleks.
Sumber: Abdul Muis Ba’dulu dan Herman “Morfosintaksis”

B. Morfologi sebagai bagian dari Linguistik
Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasikan satuan- satuan dasar bahasa sebagai satuan grametikal. Morfologi mempelajari seluk- beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan- perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari  seluk – beluk bentuk kata serta fungsi perubahan- perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi samantik.
Morfologi  (linguistik) ilmu yang mempelajari tentang morfem- morfem dalam bahasa.
. Kajian Morfologi
Jika fonologi mengidentifikasi satuan dasar bahasa sebagai bunyi, morfologi mengidentifikasi satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Bagian dari kompetensi linguistik seseorang termasuk pengetahuan mengenai morfologi bahasa, yang meliputi kata, pengucapan kata tersebut, maknanya, dan bagaimana unsur-unsur tersebut digabungkan (Fromkin & Rodman, 1998:96). Morfologi mempelajari struktur internal kata-kata. Jika pada umumnya kata-kata dianggap sebagai unit terkecil dalam sintaksis, jelas bahwa dalam kebanyakan bahasa, suatu kata dapat dihubungkan dengan kata lain melalui aturan. Misalnya, penutur bahasa Inggris mengetahui kata dog, dogs, dan dog-catcher memiliki hubungan yang erat. Penutur bahasa Inggris mengetahui hubungan ini dari pengetahuan mereka mengenai aturan pembentukan kata dalam bahasa Inggris.
Aturan yang dipahami penutur mencerminkan pola-pola tertentu (atau keteraturan) mengenai bagaimana kata dibentuk dari satuan yang lebih kecil dan bagaimana satuan-satuan tersebut digunakan dalam wicara. Jadi dapat disimpulkan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari pola pembentukan kata dalam bahasa, dan berusaha merumuskan aturan yang menjadi acuan pengetahuan penutur bahasa tersebut. Dalam hubungannya dengan sintaksis, beberapa relasi gramatikal dapat diekspresikan baik secara infleksional (morfologis) atau secara sintaksis (sebagai bagian dari struktur kalimat), misalnya pada kalimat He loves books dan He is a lover of books. Apa yang di dalam suatu bahasa ditandai dengan afiks infleksional, dalam bahasa lain ditandai dengan urutan kata dan dalam bahasa yang lain lagi dengan kata fungsi. Misalnya dalam bahasa Inggris, kalimat Maxim defends Victor (Maxim mengalahkan Victor) memiliki makna yang berbeda dengan kalimat Victor defends Maxim (Victor mengalahkan Maxim). Urutan kata sangat penting.  Demikian halnya jika bahasa Inggris memiliki penanda have dan be, bahasa Indonesia menggunakan afiksasi untuk mengungkapkan hal yang sama, misalnya: Dokter memeriksa saya. The doctor examinesme. Saya diperiksa dokter. I was examined by the doctor. Selain itu, semua morfem memiliki struktur gramatikal yang dilekatkan padanya. Terkadang, makna gramatikal hanya tampak jika morfem tersebut digabungkan dengan morfem lain (seperti pada afiks yang dapat mengubah makna gramatikal). Morfem infleksional adalah morfem yang tidak memiliki makna di luar makna gramatikal, seperti penanda jamak ”s” dalam bahasa Inggris. Tetapi morfem lain memiliki pengecualian, seperti pada kata hit – hit (present – past), atau sheep – sheep (tunggal – jamak). Tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep maupun morfem. Sebab  morfem bukan merupakan satuan dalam sintaksis dan tidak semua morfem punya makna secara filosofis. Morfem dikenalkan oleh kaum strukturalis pada awal abad ke-20.
-   Identifikasi Morfem
Untuk menentukan bahwa sebuah satuan bentuk merupakan morfem atau bukan kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam bentuk lain. Bila satuan bentuk tersebut dapat hadir secara berulang dan punya makna sama, maka bentuk tersebut merupakan morfem. Dalam studi morfologi satuan bentuk yang merupakan morfem diapit dengan kurung kurawal ({ }) kata kedua menjadi {ke} + {dua}.
-   Morf dan Alomorf
Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya. Sedangkan Alomorf nama untuk bentuk bila sudah diketahui status morfemnya (bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama) .
Melihat . me-
Membawa . mem-
Menyanyi . meny-
Menggoda . meng-
-   Klasifikasi Morfem
Klasifikasi morfem didasarkan pada kebebasannya, keutuhannya, maknanya dan sebagainya.
 - Morfem bebas dan Morfem terikat
Morfem Bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan. Sedangkan yang dimaksud dengan morfem terikat adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan. Berkenaan dengan morfem terikat ada beberapa hal yang perlu dikemukakan. Pertama bentuk-bentuk seperti : juang, henti, gaul, dan , baur termasuk morfem terikat. Sebab meskipun bukan afiks, tidak dapat muncul dalam petuturan tanpa terlebih dahulu mengalami proses morfologi. Bentuk lazim tersebut disebut prakategorial. Kedua, bentuk seperti baca, tulis, dan tendang juga termasuk prakategorial karena bentuk tersebut merupakan pangkal kata, sehingga baru muncul dalam petuturan sesudah mengalami proses morfologi. Ketiga bentuk seperti : tua (tua renta), kerontang (kering kerontang), hanya dapat muncul dalam pasangan tertentu juga, termasuk morfem terikat. Keempat, bentuk seperti ke, daripada, dan kalau secara morfologis termasuk morfem bebas. Tetapi secara sintaksis merupakan bentuk terikat. Kelima disebut klitika. Klitka adalah bentuk singkat, biasanya satu silabel, secara fonologis tidak mendapat tekanan, kemunculannya dalam pertuturan selalu melekat tetapi tidak dipisahkan .
5.3.2   Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Morfem utuh adalah morfem dasar, merupakan kesatuan utuh. Morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari dua bagian terpisah. Catatan yang perlu diperhatikan dalam morfem terbagi.  Pertama, semua afiks disebut konfiks termasuk morfem terbagi. Untuk menentukan konfiks atau bukan, harus diperhatikan makna gramatikal yang disandang. Kedua, ada afiks yang disebut sufiks yakni yang disisipkan di tengah morfem dasar.
5.3.3   Morfem Segmental dan Suprasegmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem segmental. Morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur suprasegmental seperti tekanan, nada, durasi.
- Morfem beralomorf zero
Morfem beralomorf zero adalah morfem yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi melainkan kekosongan.
 - Morfem bermakna Leksikal dan Morfem tidak bermakna Leksikal
Morfem bermakna leksikal adalah morfem yang secara inheren memiliki makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berproses dengan morfem lain. Sedangkan morfem yang tidak bermakna leksikal adalah tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri.
- Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal (stem), dan Akar(root)
Morfem dasar bisa diberi afiks tertentu dalam proses afiksasi bisa diulang dalam suatu reduplikasi, bisa digabung dengan morfem lain dalam suatu proses komposisi. Pangkal digunakan untuk menyebut bentuk dasar dari proses infleksi. Akar digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh.


C. Perbandingan morfologi dengan leksiologi


A.             Pengertian  leksikologi
                       Adalah Leksikologi  mempelajari seluk beluk kata ialah mempelajari perbendaharaan kata  dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh maayarakat pemakai bahasa.

B.              Perbandingan morfologi dengan leksikologi
v     Adalah bahwa morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai akibat peritiwa gramatik, biaa die but gramatik (grammatical meaning) atau makna sedangkan lekikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata. Yang lazim disebut leksikal (lexical meaning)
Contoh:..
Rumah = berumah
Di samping  kata rumah terdapat juga kata berumah di mana  keduanya sama-sama memiliki arti leksikal
Rumah berarti “ bangunan untuk tempat tinggal”, bngunan pada umumnya
Berumah berarti “ mempunyai rumah, diam, tinggal”
Arti leksial dan pemakaian kata tersebut dibiarakan dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi dibicarakan perubahan bentuknya dari rumah menjadi berumah.

v     Perbandingan Morfologi dengan Leksikologi

              Morfologi danLeksikologi sama-sama mempelajari kata, arti kata, akan tetapi si antara keduanya terdapat perbedaan. Leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata atau yang lazim disebut arti leksis atau makna leksikal, sedangkan morfologi mempelajari arti yang timbul akibat peristiwa gramatis yang biasa disebut arti gramatis atau makna gramatikal. Sebagai contoh kita bandingkan kata kosong dengan mengosongkan. Kedua kata itu masing-masing mepunyai arti leksis atau makna leksikal. Kosong antara lain artinya ada lima butir seperti yang tertera pada contoh di atas, sedangkan mengosongkan makna atau artinya ‘menjadikan atau membuat jadi kosong’. Mengenai arti leksis kedua kata tersebut dibicarakan dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi dibicarakan makna atau arti yang timbul akibat melekatnya imbuhan atau afiks meN-kan.

D. PENGERTIAN ETIMOLOGI
            Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata (Chaer,2008:7). Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dan bahasa yunani étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu). Kata sinonim berasal dari bahasa yunani syn yang artinya ‘dengan’ dan kata bahasa yunani Onoma yang berarti ‘nama’. Contoh lain kata sekaten (dalam bahasa Jawa) berasal dari bahasa Arab syahadatain yaitu ‘ucapan dua k alimat syahadat’.
Etimologi mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa yang sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui. Dengan membandingkan kata-kata dalam bahasa yang saling bertautan, seseorang dapat mempelajari mengenai bahasa kuno yang merupakan “generasi yang lebih lama”. Dengan cara ini, akar bahasa yang telah diketahui yang dapat ditelusuri jauh ke belakang kepada asal-usul bahasa.
Perbandingan Morfologi dengan Etimologi
            Dalam penyelidikan makna, morfologi berdekatan dengan leksikologi, sedangkan dalam penyelidikan bentuk, morfologi berdekatan dengan etimologi, yakni ilmu yang menyelidiki seluk-beluk, asal-usul kata secara khusus (Ramlan 1978 dalam Prawirasumantri, 1985 : 109).
            Walau morfologi dan etimologi mempelajari masalah yang sama yakni perubahan bentuk, namun ada perbedaannya. Morfologi mempelajari perubahan kata yang disebabkan atau yang terjadi akibat sistem bahasa secara umum. Sebagai contoh, dari kata pakai terbentuk kata-kata baru pakaian, memakai, dipakai, terpakai, berpakaian. Perubahan-perubahan itu disebabkan oleh sistem bahasa yaitu sistem afiksasi atau pembubuhan afiks. Gejala itulah yang dipelajari oleh morfologi. Namun perhatikanlah contoh-contoh berikut: kenan di samping berkenan; ia di samping dia, yang, dan –nya dan tuan di samping tuhan. Perubahan-perubahan tersebut bukan bersifat umum atau bukan akibat sistem bahasa Indonesia. Perubahan tersebut hanya terjadi untuk kata-kata tersebut, tidak berlaku untuk kata-kata lain. Perubahan-perubahan itu bukan dipelajari oleh morfologi atau ilmu asal-usul kata
E.  Perbandingan Morfologi dengan Sintaksis
            Morfologi dan sintaksis adalah bidang tatanan linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika, kedua bidang tatanan itu memang berbeda. Namun seringkali batas antara keduannya menjadi kabur karena pembahasan yang satu tudak dapat di lepaskan dengan pembahasan yang lainnya. Berikut adalah masing-masing tugas dari morfologi dan sintaksis.
            Morfologi mempelajari seluk-beluk kata itu sendiri secara mandiri tanpa memperhatikan hubungannya dalam kalimat. Tegasnya dapat dikatakan bahwa unsur yang paling kecil yang dipelajari oleh morfologi ialah morfem dan yang paling besar ialah kata.
            Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain.
 sedangkan sintaksis mempelajari unsur yang paling kecil ialah kata dan yang terbesar adalah kalimat
1.      struktur sintaksis mencangkup masalah , fungsi,kategori,dan peranan sintaksis
2.      satuan-satuan sintaksis yang berupa kata , frase , klausa,kalimat, dan wacana
3.      hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis, seperti masalah modus, aspek dan sebagainnya .

20 komentar:

  1. Umi Hasanah (A1B112012)

    dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk – beluk bentuk kata serta fungsi perubahan- perubahan bentuk kata , baik fungsi gramatik maupun fungsi samantik.

    *perubahan fungsi bentuk kata yang seperti apa ?dan berikan contohnya?

    BalasHapus
  2. Nama : Dini Ervina
    NIM : A1B112055

    Kalian kan sudah menjelaskan perihal morfologi dan dalam wacana yang kalian paparkan saya membaca salah satu paragraf yang menyatakan "Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi".Yang ingin saya tanyakan disini adalah,,pada dasarnya cabang ilmu morfologi dengan kaitan kebahasaan itu lebih dominan kemana ? apakah pada bentuk katanya ? atau pada perubahan bentuk kata dan makna (arti) ? tolong jelaskan ya :)
    Terima kasih :)

    BalasHapus
  3. LILIK IRAWATI
    ( A1B112002 )

    saya tadi membaca salah satu definisi Morfologi dari salah satu ahli yang mengatakan "morfologi adalah komponen kata bahasa generatif transformasional (TGT) yang membicarakan tentang struktur internal kata, khususnya kata kompleks."

    tolong teman-teman jelaskan maksud dari definisi tersebut, karena saya sedikit kurang mengerti(kurang paham) ???

    terima kasih :) di tunggu jawabannya

    BalasHapus
  4. Assalamuaikum
    Nama Bahjatul Atqiya
    Nim A1B112020
    Saya ingin bertnya tadi saudara memaparkan bahwa morfologi mempelajari seluk – beluk bentuk kata serta fungsi perubahan- perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi samantik.
    yang ingin saya tanyakan adalah apa fungsi gramatik dan samantik itu dalam morfologi...??
    oke terima kasih :)

    BalasHapus
  5. Nama : yeni wirnawati
    Nim : A1B112040

    Kelompok saudarakan ada menjelaskan bentuk-bentuk seperti gaul, juang, henti, dan baur termasuk morfem terikat.walaupun bentuk-bentuk tersebut bukan afiks, tetapi tidak dapat muncul dalam pertuturan tanpa terlebih dahulu mengalami proses morfologi.
    Dan proses morfologi itu seperti afikas, reduplikasi, dan komposisi.
    Yang ingin saya tanyakan bagaimanakah proses tersebut, dan setiap proses itu apakah saling berkaitan?
    Dan mengapa bentuk lazim tersebut disebut prakategorial?
    Saya kurang paham dengan penjelasan tersebut, tolong dijawab yah,,
    Terimakasih,,,

    BalasHapus
  6. Nama : Santie Najmatunnisa
    Nim :A1B112009
    Saya akan menjawab pertanyaan dari Dini Ervina, cabang ilmu morfologi dengan kaitan kebahasaan itu lebih dominan pada bentuk kata dan perubahanya tetapi juga mempengaruhi arti dari kata tersebut. Sedangkan untuk makna kata itu akan lebih diperdalam oleh cabang ilmu semantik.

    BalasHapus
  7. nama : nor jannah hasan
    nim: A1B112089

    sebelum saya bertanya masalah materi yang kalian bahas,saya ingin bertanya kenapa kalian tidak memberikan contoh disetiap materi yang ada kan tidak semua teman-teman paham jika materi saja yang kalian jelaskan,
    dan mengenai materi kalian saya tidak mengerti dibagian Morfem beralomorf zero adalah morfem yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi melainkan kekosongan.

    tolong jelaskan maksudnya dan berikan contohnya..
    terimkasih


    BalasHapus
  8. nama : Kholil Anwar
    nim : A1B112061

    saya mau bertanya bagaimana preses terjadinya morfologi ?
    terima kasih !

    BalasHapus
  9. Nama : Santie Najmatunnisa
    Nim : A1B11 2009
    Saya akan menjawab pertanyaan dari Noor Janah Hasan. Maaf sebelumnya kelompok kami hanya menjelaskan tentang konsep morfologi yang meliputi Pengertian Morfologi ,Morfologi sebagai bagian dari Linguistik ,Perbandingan morfologi dengan leksiologi ,Perbandingan Morfologi dengan Etimologi ,Perbandingan Morfologi dengan Sintaksis jadi kami hanya memuat sebagian contoh dari konsep tersebut, dan kami memaparkan juga kajian dari ilmu morfologi seperti Klasifikasi Morfem ,Morfem bebas dan Morfem terikat ,Morfem Utuh dan Morfem Terbagi ,Morfem Segmental dan Suprasegmental dan juga seperti pertanyaan anda tadi Morfem beralomorf zero adalah morfem yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi melainkan kekosongan. Itu semua akan dijelaskan lebih lanjut oleh kelompok berikutnya.

    BalasHapus
  10. Nama: Muhammad Heri Setiawan
    Nim: A1B112004

    Yang ingin saya tanyakan adalah apakah istilah dan konsep morfem juga di kenal dalam linguistik tradisional? mohon penjelasannya.
    terima kasih

    BalasHapus
  11. untuk sementara sesi pertanyaan kami tutup dulu,selanjutnya akan di bahas dimata kuliah morfologi,
    terimakasih.

    BalasHapus
  12. Nama :Rizki Azkia
    Nim: A1B112072

    saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari bahjatul atqiya

    hubungan fungsi gramatikal dan laksikal dalam morfologi

    menurut kelompok kami hungangan antara fungsi gramatikal dalam morfologi adalah terletak pada keefektifan dan kebakuan serta bahasa bentuk kata yang dimaksud .Jadi begini,gramatikal yang merupakan tata bahasa memiliki fungsi utama agar suatu bahsa lebih terstruktur dan lengkap,sementara morfologi itu bentuk kata .sehingga fungsi gramatikal berhubungan erat dengan morfologi sebagai penyempurna tata bahasa yang di dasari dalam bentuk kata.
    Morfologi (bentuk kata) akan menjadi lengkap apabila disertai fungsi gramatikal yang akan menyempurnakan bentuk kata, menurut tata bahasa yang baik dan benar.

    hubungan dan fungsi nya semantik dalam morfologi,semantik itu dalam bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisi arti atau makna kata.sedangkan morfologi adalah bentuk kata dan pembentukan jadi hubungan dan fungsi semantik dalam morfologi sangat berpengaruh,karena bentuk kata memberikan makna kata atau arti dalam pembentukan kata itu sendiri.

    BalasHapus
  13. NAMA : HARLIAYANTI
    NIM : A1B112037
    Saya akan menjawab pertanyaan dari Yeni Wirnawati
    Proses tersebut dengan diberi penambahan afiks seperti ber,pe, ke-an dan sebagainya sehingga prose morfem tersebut menjadi terikat.contohnya berjuang,bergaul, dan berhenti.
    Iya saling berkaitan,karena dalam hal ini semua afiks dalam bahasa Indonesia termasuk morfem terikat dan banyak juga morfem terikat yang menjadi morfem dasar.
    Bentuk dasar terikat seperti gaul,juang dan henti lazim juga disebut bentuk prakategorial karena bentuk-bentuk tersebut belum memiliki kategori sehingga tidak dapat digunakan dalam pertuturan,karena untuk digunakan didalam kalimat harus terlebih dahulu diberi prefix me-, di-, dan ter-.

    BalasHapus
  14. NAMA: IIN YULIA
    Nim : A1B112075

    saya akan menjawab pertanyaan lilik irawati

    Petama-tama saya akan menjelaskan perihal generatif transformasi yang merupakan proses atau kaidah perubahan bentuk kata dari struktur dalam,menjadi struktur luar atau permukaannya,baik dalam menambah,mengurangi,permutasi maupun pergantian.Adapun hal yang membicaran tentang struktur internal itu maksudnya adalah perihal struktur dalam pada bentuk kata (morfologi) yang melibatkan kata-kata kompleks,maksud dari kata-kata kompleks adalah : himpunan kesatuan kata-kata pelik,rumit atau sulit.Dan jika melihat lebih jauh pada makna kalimat kompleks Kalimat Komplek adalah kalimat yang telah mengalami perluasan, baik itu berupa penambahan fungsi keterangan ataupun dengan perluasan pada fungsi-fungsinya. Kalimat kompleks sering pula disebut kalimat luas.

    BalasHapus
  15. assalamualaikum wr.wb
    nama : Novinda Wanti
    nim : A1B112007

    dari penjelasan kelompok 1 diatas, saya kurang bisa untuk memahami perbandingan morfologi dengan leksikologi, etimologi dan sintaksis. yang ingin saya tanyakan coba kalian berikan garis besar dari semua perbandingan-perbandingan tersebut, agar saya bisa memahami dengan mudah. serta apa manfaat kita sebagai seorang mahasiswa dan sebagai seorang calon guru dalam mempelajari morfologi serta perbandingan-perbandingannya. terimakasih

    BalasHapus
  16. Nama : Nur ayu lestari
    NIM:A1B112031

    Saya akan akan menjawab pertanyaan dari umi hasanah.

    sebuah kata akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman atau pengetahuan dan tekhnologi, dan hal ini akan mengubah suatu kata yang lebih modere.
    contoh: saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan.kata sajana dulu di pakai untuk menyebut cendikiawan atau orang pintar.

    BalasHapus
  17. Nama : Santie Najmatunnisa
    Nim : A1B11 2009

    Saya akan menjawab pertanyaan dari Kholil Anwar, Proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi), pemendekan (dalam proses akronimisasi), dan pengubahan status (dalam proses konversi). misalnya, mula-mula kata berpakaian dianalisis menjadi bentuk ber- dan pakaian; lalu membentuk pakaian dianalisis lagi menjadi bentuk pakai dan –an. Maka dalam proses morfologi prosedurnya dibalik: mula-mula dasar pakai diberi sufiks –an menjadi pakaian. Kemudian kata pakaian itu diberi prefiks ber- menjadi berpakaian. Jadi, kalau analaisis morfologi mencerai-ceraikan data kebahasaan yang ada, sedangkan proses morfologi mencoba menyusun dari komponen-komponen kecil menjadi sebuah bentuk yang lebih besar yang berupa kata kompleks atau kata yang polimorfemis.

    BalasHapus
  18. Nama: ayusa widiana
    Nim: A1B112080
    Saya akan menjawab pertanyaan dari heri setiawan menurut pendapat kami tidak ada karena tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab morfem bukan merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis. Konsep morfem baru diperkenalkan oleh kaum strukturalisasi pada awal abad kedua puluh ini.

    BalasHapus
  19. nama : putri aulia fitriani
    A1B112081

    saya akan menjawab pertannyaan dari novinda wanti

    Morfologi ,leksikologi dan etimologi merupakan cabang-cabang ilmu bahasa yang sama – sama mempelajari kata, arti kata akan tetapi diantara ketiga terdapat perbedan
    leksikologi mempelajari arti kata yang lebih kurang tetap, yang terkandung dalam kata , atau yang lazim kita dengar dengan sebutan arti leksis atau makna leksikaln
    makna leksikal adalah makna kata berdasarkan kamus / leksikon (makna kata berdefinisi ) makna yang bersifat tetap sesuai dengan kamus
    morfologi mempelajari arti yang timbul akibat pristiwa gramatis yang biasa di sebut gramatika
    makna gramatika adalah makna yang berubah-ubah sesuai dengan konteks pemakaiannya , proses gramatikalisasi maksudnya seperti pengimbuhan , pengulangan ataupun pemajemukan
    sedangkan etimologi adalah cabang ilmu linguistic yang mempelajari asal-usul suatu kata
    dan sintaksis adalah bidang tatanan linguistic atau tata bahsa yang unsure terkecilny adalah kata dan yang terbesar ialah kalimat
    tujuan mempelajari morfologi bagi calon guru seperrti kita ialah tentunya kita dapat mengetahui, memahami serta dapat memberikan pengetahuan kepada anak didik nanti mengenai bagaimana morfem-morfem terbentuk menjadi kata menjadi kata.

    BalasHapus
  20. minta referensi secara rincinya donk dari pemaparan di atas

    BalasHapus